SULAWESI PURBA

SULAWESI PURBA - Hallo sahabat Hitam Putih, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SULAWESI PURBA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel peradaban purba, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : SULAWESI PURBA
link : SULAWESI PURBA

Baca juga


SULAWESI PURBA




Pulau Sulawesi sekarang

Sulawesi yang sekarang di kenal sebagai pulau Sulawesi yang terletak disebelah timur pulau Kalimantan, jauh di masa purba Sulawesi sudah berpenghuni, tepatnya di tahun 291.983 sebelum masehi, Sulawesi di kuasai oleh para Asura yang bentuknya Triwikramanya setengah manusia dan setengah hewan, Rajanya adalah Asura yang berbentuk Triwikrama Ular Naga raksasa dengan tubuh dari besi, tetapi penampakan biasa sama seperti manusia pada umumnya, penampakan Ular Naga Raksasa itu hanya terjadi dalam keadaan Triwikrama, merujuk dari bahasa Sansekerta, arti dari Sulawesi sendiri adalah Sula yang artinya Ular, Wesi yang artinya Besi, jika di gabungkan maka berarti ular besi.

Naga Asura itu memiliki dua saudara, satu perempuan dan satu laki-laki, di zaman purba keRajaan tersebut bernama Cakrapurasta, yang mempunyai pusat keRajaan di gunung Bambapuang, salah satu kelebihan dari Asura di Sulawesi adalah mahir dalam ilmu sihir, dan hingga saat ini ilmu itu masih diturunkan secara turun-temurun oleh suku-suku yang berada di Sulawesi, salah satu suku yang terkenal memiliki ilmu sihir adalah suku Kajang Amma Toa di Bulukumba, ajian pancasona dan rawa rontek yang sangat ditakuti dan terkenal di jawa bersumber atau mengadopsi ilmu sihir dari Sulawesi purba.

Naga Asura itu sendiri memiliki nama asli Nagapaksa, yang pada saat itu menjadi penguasa di Bambapuang, adik laki-lakinya di beri kekuasaan di Tana Toraja, Sulawesi bagian selatan, sedang adik perempuannya menjadi penguasa di daerah Luwu Palopo.

Masyarakat Bugis Makasar dan Mandar mempunyai darah keturunan dari Nagapaksa, hingga saat ini masyarakat Bugis dan Mandar terkenal dengan kegigihannya, sifat konsisten yang pantang menyerah diturunkan turun-temurun melalui sifat Nagapaksa yang gigih tetap bertahan menjaga gunung Bambapuang walaupun dengan resiko harus kehilangan nyawanya.

Sedangkan suku Kajang di Bulukumba memiliki garis keturunan dari adik perempuan Nagapaksa yang memiliki anak bernama Amma Toa, yang kemudian di percaya sebagai nenek moyang suku Kajang, Amma Toa sendiri memiliki Ilmu Sihir yang sangat mumpuni, Ilmu tersebut di dapat dari ibunya sebagai bekal untuk mempertahankan diri, selain Ilmu sihir, Amma Toa juga memiliki kemampuan untuk menjaga makanan tetap awet dalam waktu yang lama.

Suku yang berada di Tana Toraja memiliki garis keturunan dari adik laki-laki dari Nagapaksa, yang mempunyai istri bernama Sondabilik, dan menghasilkan keturunan yang menjadi Raja-Raja secara turun temurun di Tana Toraja.

Hubungan keluarga di masa lalu lah yang menjaga keharmonisan  masyarakat di Bulukumba, Makasar, Mandar, Bambapuang dan Tana Toraja tetap rukun dan hingga saat ini.

Nama-nama tokoh yang tertulis dalam kisah Sulawesi ini penulis ambil dari kitab kuno berbahasa Sansekerta, bisa jadi dalam prasasti atau kitab-kitab lain muncul dengan nama tokoh yang berbeda, tetapi nama-nama tokoh yang penulis gunakan tidak mengurangi isi dan kandungan serta alur cerita yang terjadi di Sulawesi, dalam kisah lain nama Nagapaksa disebut dengan sebutan Wellangdilangi, hal itu adalah suatu yang sangat wajar karena perbedaan bahasa dan dialek, seperti halnya nama Bima dalam versi India dan Werkudara dalam versi Nusantara, dalam versi India Bima memiliki Istri bernama Hidimbi, sedang versi Nusantara bernama Arimbi.

Hilangnya Sulawesi purba
Punahnya kerajaan purba di Sulawesi tak lepas dari peran meletusnya gunung Bambapuang, Nagapaksa sendiri berumur sangat panjang hingga generasi ketujuh Nagapaksa tetap menjadi penguasa di Bambapuang.

Meletusnya gunung Bambapuang sama sekali tak membuat Nagapaksa takut, dia sudah bersumpah akan tetap tinggal di gunung hingga akhir hayatnya, dengan meletusnya gunung Bambapuang meledak pulalah tubuh Raja naga raksasa Nagapaksa.

Setelah itu datanglah ras keturunan Adam dan berbaur dengan para keturunan Asura yang masih tersisa, dan muncullah kerajaan-kerajaan baru di era setelah masehi, tercatat kerajaan tertua di Sulawesi periode setelah masehi adalah kerajaan Luwu, kisah lengkap tentang kerajaan Luwu akan di bahas di buku yang lain, yang akan fokus mengupas tuntas sejarah kerajaan-kerajaan di Nusantara di era kejayaan Nusantara setelah masehi.

Sejak abad ke 13 Sulawesi di kenal sebagai sumber mineral besi terbesar di dunia, hal itu tidak lepas dari peristiwa meletusnya gunung Bambapuang yang mengakibatkan meledaknya Nagapaksa yang tidak mau meninggalkan gunung yang ditinggalinya, sehingga tubuh dari Nagapaksa yang terbuat dari besi itu ikut meledak dan menyebar keseluruh wilayah Sulawesi.


Gunung Bambapuang yang sekarang hanya berupa bukit


Demikianlah Artikel SULAWESI PURBA

Sekianlah artikel SULAWESI PURBA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel SULAWESI PURBA dengan alamat link http://irengpote.blogspot.com/2017/06/sulawesi-purba.html

0 Response to "SULAWESI PURBA"

Post a Comment