Gunung Brahma Purba (Bromo Purba)

Gunung Brahma Purba (Bromo Purba) - Hallo sahabat Hitam Putih, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Gunung Brahma Purba (Bromo Purba), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Gunung-gunung purba, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Gunung Brahma Purba (Bromo Purba)
link : Gunung Brahma Purba (Bromo Purba)

Baca juga


Gunung Brahma Purba (Bromo Purba)



Gunung Bromo sekarang adalah sebuah gunung yang terletak di kawasan Tengger yang masih dipercayai oleh suku Tengger sebagai gunung suci, setiap setahun sekali suku Tengger masih melakukan upacara persembahan untuk putra Dewa Brahma yang disebut upacara Kasodo.

Gunung Bromo dan suku Tengger sendiri dua hal yang tak terpisahkan, sebab nama Tengger itu sendiri adalah bagian legenda dari Roro Anteng dan Joko Seger yang merupakan legenda turun temurun yang di percayai suku Tengger sebagai nenek moyang suku Tengger.

Gunung bromo sekarang yang tingginya 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) adalah anak gunung Bromo purba yang tingginya 5.768 meter di atas permukaan laut(mdpl), letusan terbesar terakhir bromo yang menimbulkan kaldera seluas kurang lebih 100 kilo meter persegi yang berupa lautan pasir dan sebagian padang rumput, terjadi pada tahun 197.980 sebelum masehi, dan turut andil dalam hilangnya sejarah peradaban kerajaan Bali purba.

Gunung Bromo di masa purba adalah tempat para Asura pemuja Dewa Brahma untuk melakukan ritual persembahan, dulu para Asura di kerajaan Bali sebagian besar adalah pemuja Dewa Brahma, sebagian lagi pemuja Dewa Siwa, dan hanya sebagian kecil saja yang menjadi pemuja Dewa Wisnu, kebiasaan Asura di Bali yang hingga saat ini dilakukan adalah upacara pembakaran mayat yang sekarang di sebut Ngaben, dahulu jenasah para Asura di bakar untuk mengembalikan para Asura yang sudah meninggal supaya kembali ke asal unsur penciptaannya yaitu api, dan api yang dianggap mempunyai sifat mensucikan, sehingga dengan dibakarnya Asura yang meninggal, juga akan membersikan dari kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan.

Perbedaan Ngaben dulu dan sekarang, jika dulu para Asura membakar mayat saudaranya, tidak akan ada abu jenasah yang tersisah, karena jasadnya menguap bersama api, sedangkan sekarang jasad yang di bakar dengan upacara Ngaben, akan meninggalkan abu jenasah, hal ini di karenakan sudah bercampurnya keturunan ras Asura dan ras Adam, sehingga unsurnya sudah tidak murni dari api lagi, bahkan lebih dominan unsur tanah.


Foto tampak kaldera gunung Bromo dengan anak gunung bromo sekarang


Demikianlah Artikel Gunung Brahma Purba (Bromo Purba)

Sekianlah artikel Gunung Brahma Purba (Bromo Purba) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Gunung Brahma Purba (Bromo Purba) dengan alamat link http://irengpote.blogspot.com/2017/06/gunung-brahma-purba-bromo-purba.html

0 Response to "Gunung Brahma Purba (Bromo Purba)"

Post a Comment