Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman

Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman - Hallo sahabat Hitam Putih, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Catatan FB Pribadi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman
link : Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman

Baca juga


Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman

Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman

Selamat malam menjelang pagi dulur...
Ketemu lagi dengan saya penulis amatir, beberapa hari yang lalu saya berkunjung kerumah seorang sahabat, beliau adalah abah Lukman Hakim seorang bijak dari krembung....

Dalam tulisan ini, sedikit akan say kisahkan hikmah yang saya peroleh dari hasil menyambung persaudaraan, yaitu kisah tentang dialog antara lebah, nyamuk dan lalat...



Pada suatu ketika berkumpullah tiga makhluk tersebut di pinggir sebuah danau yang tenang, sehingga terjadilah perbincangan di antara mereka...

Lebah : hai muk & lat bagai mana kabarmu?..
Nyamuk : baik bah...
Lalat : Kulo njih sae bah, jenengan kados pundi?

Lebah : oh kalau aku sangat baik, karena aku selalu memakan sari2 dari bunga, kalau kamu bagai mana muk? kenapa engkau menyakiti manusia dengan menghisap darahnya?
Nyamuk : lah masih mending saya bah, dari pada si lalat sukanya sama barang yang kotor2...
Lalat : kandos pundi maleh muk, lah margi kulo teng mriki e...

Lebah : iya bener, memang kita mempunyai peran masing2, semisalnya aku yang aku makan sari2 bunga, kemudian aku berikan madu pada manusia, bukan karna aku yang mau, tapi sudah menjadi kehendakNya...
Nyamuk : betul bah, saya juga sebenarnya gak tega menghisap darah, andai saya bisa makan nasi pecel, lebih baik saya makan nasi pecel, enak pedes2 gurih...
Lalat : nek kulo trimo takdir mawon bah, lah kados pundi maleh keadaan e....

Tiba2 air di danau bergolak, air itu berputar seperti kena tornado, kemudian terdengar suara yang mengglegar... "Wahai lebah, nyamuk dan lalat sesungguhnya kebenaran mutlak itu adalah hak Ku...., kalian mempunyai asumsi kebenaran pribadi, dan itu Aku yang mengizinkan...., karena itu janganlah MERASA paling benar..., sebab jika itu terjadi, maka sesungguhnya kamu dalam kesalahan yang besar...., bisalah bertenggang ala lebah..., atau ber empati ala nyamuk, atau ber tepo seliro seperti Lalat"...

Kemudian air dalam danau itu ber angsur2 tenang kembali...

Cerita ini dari abah lukman, aslinya tidak seperti ini... tapi esensinya tetap sama... hanya ada sedikit penambahan2 kalimat dan kata untuk memperindah bacaan tapi tidak merubah dari poko inti hikmahnya...

Dulur... marilah kita bersama kembali mengambil koco roso, cermin hati... kita koreksi kembali diri ini, kita sibukkan diri ini untuk mencari kesalahan2 pribadi... agar kita semua menjadi pribadi yang bermanfaat... walaupun terlalu kecil tangan ini untuk mengubah nasib bangsa, setidaknya kita mulai dari diri sendiri dan lingkaran2 kecil di sekitar kita, dengan tindakan2 yang nyata....

Semoga bermanfaat... salam melingkar


Demikianlah Artikel Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman

Sekianlah artikel Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman dengan alamat link https://irengpote.blogspot.com/2017/08/secuil-hikmah-dari-krembung-bersama.html

0 Response to "Secuil Hikmah dari Krembung bersama Abah Lukman"

Post a Comment