NEGERI API

NEGERI API - Hallo sahabat Hitam Putih, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul NEGERI API, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel peradaban purba, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : NEGERI API
link : NEGERI API

Baca juga


NEGERI API



Nusantara hingga awal zaman Kaliyuga dikenal sebagai Negeri Api, agak terdengar sedikit lucu memang seperti di film “Avatar the legend of ang”, dan para pembaca juga boleh tertawa, tetapi nanti setelah selesai membaca buku ini anda kan berpikir dua kali untuk tertawa jika mendengar Nusantara adalah Negeri api.

Negeri api sendiri pernah menjadi nama sebuah kerajaan kecil yang terletak di daerah gunung Krakatau, yang masuk wilayah kekuasaan Raja Dewawarman, kerajaan kecil itu bernama kerajaan Agninusa.

Sebelum Adam diturunkan di bumi, bumi ini sudah berpenghuni, menurut versi arab atau versi Islam, sebelum Adam diturunkan di bumi, bumi sudah dihuni oleh keturunan Banul Jan, siapa Banul Jan itu? Banul Jan adalah bangsa Jin, masih menurut versi Islam bahwa Jin itu terbuat dari api, jadi Sebelum Adam diturunkan di tahun 5736 sebelum masehi, tahun itu adalah tahun peralihan zaman Dwapara Yuga ke zaman Kali Yuga, secara global sebelum ras Adam beranak pinak dan menyebar ke seluruh pelosok bumi, bumi ini masih di huni oleh Jin makhluk yang berasal dari api, dan kisah dalam versi ini hanyalah sepenggal saja, mestipun dijelaskan bahwa Jin itu ada yang baik dan ada yang buruk, tetap saja itu kurang detail. 

Karena sebelum diturunkannya Adam bumi ini sudah dihuni para Jin maka dari itu pantaslah Nusantara ini di sebut sebagai Negeri Api. Versi lebih lengkap bisa dipelajari dalam kitab-kitab Hindu kuno, atau bisa mencari sendiri dengan tunneling lewat meditasi kalau beruntung bisa diperkenankan memasuki terowongan waktu, anda juga akan tahu sendiri aslinya bagaimana, metode ini sudah umum gunakan di barat, disebut dengan quantum tunneling phenomena.

Keunikan Negeri Api, jumlah gunung berapi yang akhir hingga sekarang adalah 127 gunung, yang letaknya mengelilingi wilayah Negeri Api, seperti sebuah pagar yang saling menyambung, dan jumlah ini adalah jumlah terbanyak di dunia, dari 100% jumlah gunung berapi di dunia hampir separuhnya berada di Negeri Api.

Kembali pada bahasan Negeri Api, di Nusantara ini sampai awal zaman Kali Yuga di dominasi keturuan ras Asura bangsa Ditya, dan sedikit keturunan Aditya yang ada disini.
Sebelum Adam di ciptakan bumi ini di huni empat ras besar, yaitu ras kulit putih, ras kulit hitam, ras kulit merah, dan ras kulit kuning. Dua ras adalah keturunan Ditya yaitu ras kulit merah dan kulit hitam, sedang ras berkulit putih dan berkulit kuning adalah keturunan Aditya, seperti halnya manusia sekarang, kebaikan atau keburukan bukannya di tentukan oleh rasnya atau warna kulitnya, begitu pula juga di zaman itu, mestipun ras kulit merah dan kulit hitam adalah keturunan Ditya yang cenderung bersifat negatif, bukan berarti semua kelakuan dan sifat dari ras tersebut juga buruk.

Sebagian besar daratan bumi telah di huni oleh ras Asura, ras Asura kulit hitam mendominasi benua Afrika (sekarang) ras Asura kulit putih mendominasi wilayah eropa (sekarang), ras Asura kulit merah mendominasi wilayah Asia tenggara dan sebagian daratan Suhul (sekarang disebut Australia), sedang ras Asura kulit kuning mendominasi Asia bagian timur, mestipun masing-masing ras mempunyai wilayahnya sendiri-sendiri, bukan berarti disitu tidak ada ras Asura yang lain, Nusantara purba misalnya, mestipun wilayah Nusantara purba di dominasi ras Asura kulit merah, tetapi banyak juga ras Asura berkulit lain yang juga bermukim dengan damai di sini, hingga sekarang Nusantara di kenal dengan keberagamannya.

Perbedaan ras Asura berdasarkan warna kulit, hanyalah pembagian secara besarnya saja, karena dengan warna kulit yang sama, masih di bagi lagi dengan kerajaan-kerajaan dan suku-suku yang lebih kecil.

Seperti yang di ceritakan dalam bagian-bagian sebelumnya, dua kerajaan besar bangsa Asura yang terkenal yaitu Bali dan Alengka, mestipun keduanya merupakan keturunan Ditya tapi keduanya mempunyai sifat-sifat yang berbeda.

Di bagian sebelumnya yang di ceritakan hanya Bali, Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Kalimantan saja, lalu bagaimana keadaan pulau atau daerah yang lain, misalkan pulau Papua, untuk Papua saat itu tidak menjadi satu daratan dengan Sundaland, pulau Papua saat itu menjadi satu dengan daratan Australia (sekarang), dulu daratan itu di sebut daratan Sahul, penduduk Australia asli yang sekarang hampir sudah tidak ada, karna sebagian besar berada di Papua Nugini, penduduk Australia yang sekarang adalah sebagian bangsa eropa yang bermigrasi ke Australia.

Kita akan bahas satu persatu dari istilah Sundaland dulu, kata Sunda dalam berbagai bahasa yang berhasil penulis kumpulkan bisa berarti sopan, bagus, terang, bersinar, putih, indah, menyenangkan, kestria. Nama Sundaland sendiri adalah pemberian dari Ptolemause seorang Yunani di tahun 150 Masehi, pemberian nama tersebut tidak lepas dari kondisi alam dan masyarakat pada waktu itu yang benar-benar Indah dan menakjubkan.

Nusantara purba antara Jawa dan Sumatera di pisahkan oleh gunung Krakatau purba waktu itu gunung Krakatau bernama gunung Batuwara, menurut naskah kuno jawa yang berjudul “Pustaka Raja Parwa” mestipun letusan gunung Batuwara ini tak sebesar letusan gunung Toba purba, gunung Tambora dan gunung Bromo purba, tetapi letusan gunung Batuwara tersebut juga berpengaruh besar pada iklim dunia.

Letusan gunung Batuwara terakhir yang terbesar itu terjadi di abad ke 4 masehi, selain mengakibatkan terputusnya Jawa dan Sumatera, juga mempengaruhi kondisi ekonomi dan iklim dunia, beberapa di antaranya kekasiran Romawi, Persia, Cina dan hilangnya kota Maya. Tercatat turunnya temperatur suhu bumi hingga 10 derajat celcius yang berlangsung hingga 20 tahun, menyebabkan musim dingin yang berkepanjangan, yang menyebabkan kondisi dunia menjadi amburadul karena gagal panen.

Setelah letusan gunung Batuwara di tahun 408 masehi, gunung Batuwara tenggelam oleh air laut sampai beberapa ratus tahun munculah anak gunung Batuwara di permukaan air yang kemudian disebut gunung Krakatau, gunung Krakatau terus tumbuh menjadi gunung yang besar, hingga di tahun 1883 gunung Krakatau mencapai puncak pertumbuhannya dan meletus dasyat, mestipun letusan ini tak sehebat letusan di tahun 408 masehi, tetapi letusan di tahun 1883 juga mempengaruhi kondisi iklim dunia, selama satu bulan sinar matahari meredup, bulan menjadi berwarna biru.

Kembali pada masa Negeri Api sebelum masehi, wilayah Jawa (pulau Jawa sekarang) yang saat itu belum menjadi pulau, adalah tempat para Pertapa dan Brahmana, Wilayah yang sama sekali bebas dari dunia politik, banyak tempat pemujaan dan ibadah yang di bangun di tanah Jawa, maka jangan heran jika di temukan bangunan-bangunan prasejarah yang tertimbun tanah berusia ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu, beberapa contohnya tempat ibadah dan pemujaan situs Piramid gunung Padang, situs Piramid di Jawa Tengah dan situs Piramid yang berada di wilayah Jawa Timur yang belum ditemukan.

Para Asura dan keturunannya sering membuat tempat pemujaan atau ibadah berupa bangunan berbentuk limas segi empat seperti Piramid, para Raja Mesir yang memiliki garis keturun Asura juga membuat Piramid yang sama sebagai tempat pemujaan.

Terjadi salah kaprah bahwa Piramid adalah makam para Firaun atau para Raja Mesir prasejarah, dengan hanya didasarkan hipotesa ditemukannya mumi Firaun yang berada didalam Piramid, sedangkan yang sebenarnya terjadi adalah diletakkannya mumi Firaun itu di dalam Piramid di Mesir adalah sebagai sebuah penghormatan kepada Firaun tersebut, dan salah kaprah juga bahwa Piramid itu yang pertama kali yang membuat adalah orang Mesir, karena hampir di seluruh penjuru dunia bisa di temukan Piramid, di Mexico, di Jepang, di Itali, di Sudan, di China, di Kamboja, di Peru, di Eropa, di Indonesia, di Amerika tengah, di Nigeria dan daerah lainnya, dan itu adalah Piramid yang memiliki pola yang sama, yang di buat para keturunan Asura atau para keturunan manusia yang mempunyai garis keturunan Asura.

Banyak sekali sejarah yang di buat bangsa asing, penulis sebut sejarah versi asing yang menyatakan wilayah Negeri Api ini baru di huni di tahun 8000 sebelum masehi, dan rata-rata menyebutkan datang dari wilayah Eropa, Arab, India dan Cina, sekali lagi mencoba menggiring bahwa sebelumnya di Negeri Api ini tidak ada apa-apanya kosong tak berpenghuni, pertanyaannya lalu mengapa fosil manusia purba tertua di temukan di wilayah Negeri Api ini???

Untuk menjelaskannya sangat sederhana sekali, penulis beri contoh bencana kecil ketika Aceh tersapu Tsunami, semua warga mengungsi keluar wilayah Aceh, akibat bencana itu Aceh menjadi rata dengan tanah, setelah beberapa bulan warga asli Aceh kembali ke Aceh, apakah warga Aceh yang baru datang dari pengungsian itu bisa disebut pendatang? Tentu tidak bukan, dan nyatanya yang terjadi di masa Nusantara purba yang menimpa Negeri Api juga sama seperti itu ceritanya, Bencana-bencana besar seperti letusan-letusan gunung purba menyebabkan pengungsian besar-besaran, dan hanya sedikit yang selamat dalam pengungsian tersebut, baru setelah bertahun-tahun mereka kembali ketanah kelahirannya kemudian memulai hidup baru, dan lalu seenaknya saja orang barat mengklaim bahwa pengungsi yang kembali itu adalah para pendatang.


Demikianlah Artikel NEGERI API

Sekianlah artikel NEGERI API kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel NEGERI API dengan alamat link https://irengpote.blogspot.com/2017/08/negeri-api.html

0 Response to "NEGERI API"

Post a Comment