SANSEKERTA

SANSEKERTA - Hallo sahabat Hitam Putih, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SANSEKERTA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel peradaban purba, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : SANSEKERTA
link : SANSEKERTA

Baca juga


SANSEKERTA



Selama ini bahasa dan aksara Sansekerta dianggap bahasa dan aksara yang berasal dari India, sedangkan Sansekerta sendiri diketahui adalah bahasa kitab weda yang di bawa bangsa Arya memasuki india di adab ke 16 sebelum masehi, dan itu sudah dijelaskan di bagian sebelumnya mengenai bangsa Arya, jika di lihat lebih detail lagi, sangat jelas bahwa aksara Sansekerta bukanlah milik asli bangsa Dravida yang merupakan suku asli yang menetap di India.

Dari berbagai jenis aksara yang ada di India, memiliki ciri khusus yaitu adanya garis sambung disetiap kata, bisa dilihat pada aksara Bengali, aksara Dewanagari dan aksara Gurmukhi sedangkan aksara Sansekerta tidak memiliki ciri garis sambungan pada tiap katanya, aksara Sansekerta sendiri lebih mirip dengan aksara Kawi kuno yang merupakan cikal bakal aksara Bali kuno.

Di bawah ini adalah contoh dari aksara Sansekerta yang asli, silakan di lihat baik-baik.


Bandingkan dengan aksara dari India di bawah ini.




Sekarang bandingkan lagi, dengan aksara Pallawa Nusantara yang di klaim berasal dari India di bawah ini.


Dan terakhir, sekarang bandingkan aksara Sansekerta dengan aksara Jawa kuno atau aksara Kawi di bawah ini.


Jika anda perhatikan satu-persatu detail bentuk hurufnya masing-masing, dari bentuk bulat besar, bulat kecil, dan bentuk juntaian, pasti anda akan mengatakan bahwa Aksara Sansekerta didalam kitab weda yang di bawa bangsa Arya ke India, lebih mirip dengan aksara Kawi atau Jawa kuno, dan sangat berbeda dengan aksara India  yang berciri khas mempunyai garis penghubung di bagian atas pada setiap katanya.

Istilah Kawi sendiri berasal dari sebuah daerah pegunung di mana di gunung tersebut di masa purba di tempati oleh para pujangga ras Asura, gunung itu terletak di wilayah kota Malang sekarang,  secara bahasa Kawi sendiri berarti pujangga, dari tulisan para pujangga yang berupa syair puja itulah aksara Kawi di kenal, dan sekaligus menjadi nama gunung tersebut, gunung Kawi adalah gunung para pujangga untuk menulis puja, tetapi sekarang fungsi gunung Kawi di kaburkan menjadi gunung mistik tempat mencari pesugihan.

Sebernanya di Nusantara sendiri hingga sekarang masih memiliki sedikitnya 14 aksara yang masih dapat ditemukan diantaranya :

  1. Aksara Kawi
  2. Aksara Bali
  3. Aksara Sunda
  4. Aksara Batak
  5. Aksara Bugis
  6. Aksara Kerinci
  7. Aksara Ulu (lampung)
  8. Aksara Makasar
  9. Aksara Lontara
  10. Aksara Jangang-jangang
  11. Aksara Bilang-bilang
  12. Aksara Lonta ende
  13. Aksara Palawa
  14. Aksara Jawa

Di bawah ini adalah contoh aksara sunda, yang mungkin hanya sebagian kecil saja orang sunda sendiri saat ini yang mengetahuinya.


Kitab Weda yang di bawa kembali ke Nusantara dari India di abad ke 3 sebelum masehi, bukanlah kitab yang sama ketika suku Arya membawanya ke India, kitab yang di bawa itu sudah di tulis ulang oleh Panini di abad ke 5 sebelum masehi dengan aksara khas dari India, kitab tersebut pun sudah menjadi suatu ajaran agama yang di sebut agama Hindu India.

Uniknya hingga sekarang Nusantara ini masih di anggap bangsa yang kerdil, bangsa terbelakang, sehingga semua budaya dan bahasa berasal dari luar Nusantara, bahkan penduduk atau penghuni Nusantara pun dianggap berasal dari luar Nusantara, dan itu berhasil melemahkan mental bangsa Nusantara ini, hingga sekarang bangsa ini masih rela dianggap bangsa kelas tiga.

Namun jika para pembaca lebih detil mempejalari sejarah secara utuh, pasti akan menemukan benang merah betapa dulunya bangsa ini, adalah bangsa yng besar, bangsa yang pernah menguasai dua pertiga wilayah dunia.

Kembali pada bahasan bahasa Sansekerta, bahasa Sansekerta diketahui adalah bahasa dalam kitab Weda kuno, di sebut Sansekerta yang berarti sempurna, karena bahasa Sansekerta yang berada didalam kitab Weda mengajarkan tentang kesempurnaan, kitab Weda kemudian menjadi cikal bakal lahirnya agama Hindu di India, jika di tarik kebelakang, siapakah yang membawa kitab Weda?, yang membawa adalah bangsa Arya yang masuk ke India di abad ke 16 sebelum masehi, dari mana bangsa Arya berasal?, bangsa Arya merupakan penduduk asli Nusantara yang mengungsi dari Nusantara karena bencana meletusnya gunung berapi yang berada di kutub selatan, yang mengakibatkan gelombang Tsunami yang menyapu daratan Nusantara yang terjadi di akhir abad ke 18 sebelum masehi, jadi sangat jelas bahwa bahasa Sansekerta awalnya adalah dari Nusantara, tapi sayangnya kisah ini tidak pernah diceritakan.

Masyarakat sekarang lebih bisa dan bangga berbahasa dan menulis dengan aksara bangsa lain, dan mengajari anak-anaknya dengan pola yang sama seperti yang mereka lakukan, tetapi tidak begitu faham dengan bahasa daerahnya sendiri, bahkan yang dapat menulis aksara dearahnya sendiri saja bisa di hitung dengan jari, apakah salah mempelajari bahasa dan aksara bangsa lain? Tentu tidak ada salahnya mempelajari bahasa dan aksara bangsa lain, yang menjadi masalah adalah ketika kita lebih bangga akan bahasa, aksara dan budaya bangsa lain, hingga kita lupa betapa besar dan luhurnya bangsa sendiri, maka lambat tapi pasti nilai cinta tanah air akan hilang, dan ketika itu hilang maka apa yang di katakan Juri Lina seorang penulis dari Swedia dengan bukunya yang terkenal berjudul “Architects of Deception the Concealed History of Freemasonry” akan benar-benar terjadi, Nusantara sedang di jajah dan akan terus di jajah.

Dalam tulisannya Juri Lina mengatakan, ada tiga cara untuk melemahkan dan menjajah suatu bangsa, yang pertama kaburkan sejarahnya, yang kedua hancurkan bukti-bukti sejarahnya agar tidak bisa dibuktikan kebenarannya lagi, dan yang ketiga putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya, katakan pada bangsa itu bahwa leluhurnya itu bodoh dan primitif.

Sebetulnya penjajahan itu sudah di mulai di Nusantara ini sejak tahun 1400, ketika kerajaan persemakmuran terbesar di Asia tenggara di kalahkan kerajaan kecil yang bernama Demak, kerajaan besar itu adalah Majapahit, kemudian di perparah lagi pada zaman kolonial yang berkuasa 300 tahun di Nusantara ini, dan sekarang memang susah untuk membangkitkan kembali kejayaan Nusantara yang dulu pernah ada, tapi susah bukan berarti tidak mungkin, kita mulai dari diri sendiri, keluarga dan teman terdekat, bangunkan dari tidur panjangnya, sadarkan bahwa mereka semua adalah keturunan bangsa Arya.

Dari semua ulasan di atas masihkah anda ragu, bahwa anda, saya dan bangsa ini adalah pemilik sah aksara sansekerta dan sekaligus kita semua penduduk Nusantara adalah bangsa Arya yang miliki garis keturunan langsung dari bangsa Arya terdahulu.


Demikianlah Artikel SANSEKERTA

Sekianlah artikel SANSEKERTA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel SANSEKERTA dengan alamat link http://irengpote.blogspot.com/2017/06/sansekerta.html

0 Response to "SANSEKERTA"

Post a Comment